Jangan panik ketika si kecil mengalami demam. Kondisi demam ini terjadi karena tubuh melawan infeksi, dan akan hilang sendiri dalam waktu tiga hari. Sedangkan fungsi dari obat panas anak akan meredakan panas, dan mempercepat proses penyembuhan.
Namun, dalam kasus tertentu demam pada anak harus diwaspadai. Salah satu cirinya ketika si kecil mengalami demam dalam waktu lebih dari tiga hari. Obat penurun panas biasa tidak mampu meredakan panas, sehingga harus dilakukan tindakan medis.
Nah, demam seperti apa yang harus diwaspadai dan membutuhkan penanganan medis tersebut?
- Demam tidak Turun Setelah Diberikan Obat Penurun Panas Tiga Kali
Jika si kecil mengalami demam biasa, obat penurun anak saja sebenarnya sudah cukup. Hanya saja, jika sudah diberikan obat namun tidak ada reaksi penurunan panas, maka harus diwaspadai.
Padahal seharusnya satu dosis obat sudah bisa memberikan reaksi penurunan demam. Apalagi jika sudah diberikan sebanyak tiga belum ada hasil yang positif, si kecil akan lebih baik diperiksakan ke dokter.
- Demam Naik Turun Selama Tiga Hari Setelah Diberikan Obat Penurun Panas
Kondisi yang kedua ini tidak sama dengan kondisi pertama. Pada kondisi pertama demam anak tidak mengalami penurunan sama sekali, alias tidak ada reaksi terhadap pemberian obat penurun panas.
Sedangkan di kondisi yang kedua ini, terjadi penurunan suhu badan setelah diberikan obat demak. Hanya saja, setelah turun, kondisi tubuh kembali meningkat, dan terjadi naik turun selama tiga hari.
Dengan kondisi seperti ini, si kecil harus segera dibawa ke dokter. Untuk memastikan apakah demam yang diderita merupakan demam biasa, atau ada gejala lainnya yang lebih berbahaya.
- Ada Riwayat Kejang
Demam anak yang sangat tinggi bisa menyebabkan kejang. Kejang demam ini biasa disebut step dan harus mendapatkan penanganan dengan segera.
Jika ada riwayat kejang demam pada si kecil, maka orang tua harus waspada. Karena kondisi tersebut bisa saja terulang dan membuat kondisi si kecil semakin parah. Ada penanganan tersendiri yang harus dilakukan untuk mengobati penyakit kejang ini.
Namun, jika tidak terjadi kejang, obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen tetap bisa digunakan untuk menurunkan suhu tubuh. Selain itu, sangat dianjurkan untuk mengkompres dingin, sehingga suhu tidak meningkat.
- Terkena Demam Sekaligus Penyakit Lainnya
Kondisi seperti ini bisa dikatakan demam yang disertai komplikasi. Kondisi penyakit selain demam tersebut bisa dalam bentuk diare atau muntah-muntah. Sehingga jika terjadi kondisi seperti ini dikhawatirkan si kecil akan mengalami dehidrasi.
Dehidrasi sendiri merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan cairan. Kondisi tubuh si kecil pastinya akan sangat lemah dan tidak nafsu makan. Hal ini akan sangat berbahaya, dan menimbulkan berbagai gejala lainnya yang bisa mengancam jiwa.
Karena itu, jika terjadi demam komplikasi ini, sudah seharusnya segera membawa si kecil untuk dirawat di rumah sakit. Anda pun jangan kaget ketika si kecil nantinya harus dirawat inap.
- Demam dengan Penurunan Kesadaran
Kondisi demam biasa tetap membuat si kecil aktif. Namun jika membuat si kecil lemas atau bahkan mengalami penurunan kesadaran, hal ini bisa menjadi tanda ada gejala lain.
Itulah kondisi dimana anak harus diperiksa secara medis ketika terkena demam. Orang tua harus melakukan observasi dengan cermat saat si kecil sedang panas. Sehingga benar-benar tahu apakah demam si kecil bisa turun hanya dengan obat panas anak atau tidak.