Coolong tower adalah tower yang digunakan untuk proses menormalkan temperature air sebab proses naiknya temperature air. Cooling tower merupakan anggota penting didalam proses pendinginan suatu peralatan atau mesin yang temperaturenya naik. Sebenarnya didalam proses sitem pendinginan yang kapasitasnya kecil banyak digunakan adlah sitem pendinginan manfaatkan udara yang kerap disebut radiator.
Sistem pendinginan bersama dengan manfaatkan cooling tower banyak di temui pada pabrik untuk mendinginkan mesin produksi. Yang wajib didinginkan biasanya oli mesin pada genset, oli hidrolik pada mesin hydraulic press, mesin chiller kegunaan mendinginkan freon didalam proses perubahan wujud gas ke cair, Molding pada mesin plastic injection dan lainnya.
Sistem pendinginan ini dianggap berhasil jika temperature yang dituju pada mesin mampu ssuai bersama dengan standart yang ditentukan. Banyak pemahaman yang keliru dikala proses pendinginan hanya mengacu pada pressure saja. Padahal sehingga target pendinginan tercapai tersedia parameter yang penting yaitu temperature hasil cooling tower dan debit air dari coolong tower.
Apabila temperature hasil proses di cooling tower tidak cocok bersama dengan yang disyaratka, bis adipastikan sitem pendinginan ke mesin akan gagal. Begitu juga besarnya angka debit air didalam proses pendinginan memegang peran amat pentin. Karena luasan tempat atau volume fasilitas pendingin, mampu tercapai temperaturenya jika debit air pendingin memenuhi besaran angka yang disyaratkan.
Alat untuk mengukur dan menghitung besaran debit air, dan juga volume yang dihasilkan sitem pendingin mampu manfaatkan alat ukur debit air atau flow meter. Dari flow meter, akan terbaca besaran dari kecepatan aliran, flow rate dan total volume air yang mengalir didalam kala tertentu.
Komponen Flow Meter
Pada dasarnyaflowmeter mempunyai dua anggota yang utama yaitu flow sensor dan flow transmitter atau flow indicator. Flow Sensor berfungsi untuk menangkap tabiat dari fluid yang akan diukur. Kemudian, diteruskan ke Flow transmiter atau flow komputer atau converter yang diteruskan ke indicator Flow Meter Digital.
Dalam memilih tipe flow meter, wajib perhitungkan faktor-faktor non tekhnis layaknya Pengetahuan operator di pabrik, pemahaman kalibrasi dan pemeliharaan, dan juga ketersediaan suku cadang. Yang wajib juga menjadi pertimbangan adalah ongkos installasi yang wajib disessuaikan budget dan suasana lapangan.
Kesalahan paling lazim didalam memilih tipe sensor flow meter adalah manfaatkan logika terbalik yaitu bersama dengan memilih flow meter berdasarkan harga yaang murah. Jika ini dijalankan maka yang berjalan adalah ongkos installasi, maintenance dan oprasional akan mahal.
Dasar Pemilihan Jenisi flow meter untuk proses pendingin coling tower adalah posisi dan proses instalasinya. Karena Pemantuan debit air atau flow rate pada proses pendingin cooling tower tidak wajib presisi yang tinggi. Karena itu flow meter bersama dengan akurasi 1% s/d 2 % tetap mampu digunakan.
Langkah pertama didalam pemilihan sensor flow meter adalah tipe instalasi dan suasana proses pemipaan di lapangan.Agar investasi tidak amat mahal, sebaiknya cari tipe flow meter yang ongkos instalasinya tidak mahal, layaknya tipe sensor insertion atau sensor clamp on.
Jenis insertion flow sensor mampu manfaatkan magnetic flow sensor dan untuk clamp on bis amenggunakan tipe transducer ultrasonic clamp on. Untuk tipe ultrasonic clamp on, transducer atau sensor ultrasonic memadai di tempelkan dipermukaan luar pipa dan di clamp.