Lalu Untuk Apakah Sosial Media Yang Kita Punya?

Hari gini siapa yang tidak mempunyai smartphone? Alat kecil mungil yang super canggih, sangking canggihnya kami mampu lihat belahan dunia langsung tanpa kudu pergi ketempat tersebut, hanya tinggal ketik dan klik maka benda yang berukuran mini itu dapat menyajikan apa yang kami inginkan.

Karena begitu hebat kemampuan yang dimiliki smartphone, hingga mampu menguasai kehidupan manusia, padahal benda berikut dibuat oleh manusia yang harusnya dimotori juga oleh manusia, tapi seolah berbalik manusia sudah diperbudak oleh barang ciptaannya sendiri.

Bagaimana tidak? Perhatikanlah disekeliling kami berapa banyak manusia yang repot dengan barang yang digenggamnya dan menghiraukan keluarganya, mereka lebih asyik dengan pegangannya dan mencampakkan shahabatnya, mereka lebih acuhkan dengan yang dibelakang layar dan tak menghiraukan patner disampingnya.

Lalu apakah smartphone itu jahat? Karena sudah memalingkan kehidupan manusia dikehidupan nyatanya? Tentu kami tidak boleh menyalahkannya, cobalah lihat apa yang dimainkan di dalam smartphonenya? Facebook, Whats Up, Line, Instagram, Twetter (Sosial Media), game game dan masih banyak lagi dengan media social agency jakarta. Ternyata yang sebabkan mereka asyik dengan benda kecil itu apa yang didalamnya, bukan dikarenakan benda kotak kecil berwarna hitam (kebanyakan) tersebut.

Jadi yang sudah sebabkan manusia kehilangan akal sehatnya adalah aplikasi-aplikasi yang ada didalamnya? Tentu saja ini menjadi “relatife” dikarenakan tidak seluruh manusia yang berkenalan dengan aplikasi-aplikasi berikut menjadi buta dunia, banyak satu diantara mereka yang menjadi baik akhlaqnya, malah cinta kepada lingkungannya, malah rajin ibadahnya, malah pula kawan temannya. Lalu siapa yang menjadikan manusia lupa dapat dunia nyatanya dan lebih pilih asyik bermain di dalam dunia maya di balik smartphonenya?

Yang tidak benar adalah langkah kami menyikapi apa yang ada di dalam smarphone (sosmed) tersebut, kami mempunyai akun Facebook tapi kami hanya asyik meng-like status-status yang tidak mengetahui padahal like=suka=setuju kami dapat dimintai pertanggungjawaban atas “like” kita, kami buka Instagram hanya untuk pamer kecantikan/kegantengan padahal itu aurat yang kudu kami jaga, kami buka Whats Up hanya untuk menunjukan kebaikan-kebaikan kami kepada orang lain padahal disanalah terdapat karakter riya yang berbahaya didalamnya. Lalu bagaimana langkah kami di dalam mempergunakan sosmed yang kami punya? Berikut sebagian langkah agar smartphone dan sosmed yang kami mempunyai mempunyai kebaikan kepada kita;

 

. Ta’aruf

Jadikan sosmed yang kami mempunyai sebagai alat perkenalan dengan banyak orang-orang shaleh di belahan dunia, agar kami mampu mengenal banyak ulama-ulama yang mampu kami ambil ilmunya.

 

. Silaturahmi

Dengan mudahnya komunikasi maka buatlah sarana sosial yang kami mempunyai sebagai wadah mempererat tali silaturahmi, agar tidak ada alasan andaikata kami ketika berada di dalam perantauan untuk berikan kabar kepada keluarga dan sanak saudara.

 

. Ta’awun

Terpisahnya jarak dan saat bukan bermakna kami tidak mampu menopang saudara kami yang di dalam kesulitan, lewat sarana sosial yang canggih kami mampu saling tolong menopang baik dengan video call, pesan gambar dan lain sebagainya.

 

. Tukar Informasi

Begitu lengkap yang ditawarkan oleh sarana sosial yang kami kenal agar dengan gampang kami mampu bertukar informasi baik perihal jasa, iptek, sains, berita daln lain sebagainya kepada seluruh orang, info yang kami mempunyai kemungkinan terlalu mutlak bagi orang lain oleh dikarenakan itu kami mampu berbagi informasi dengan gampang lewat sosmed yang kami punya.

 

. Muamalah

Memang dengan adanya sosmed banyak pekerjaan manusia yang terbantu, kami mampu berhubungan dengan banyak orang di dalam satu saat untuk melacak solusi disetiap masalah, juga mampu saling ubah pikiran untuk menciptakan gagasan yang oke di dalam urusan bisnis/pekerjaan bersama.

 

. Saling Mendo’akan

Saling mendo’akan sesama muslim sebetulnya terlalu dianjurkan, kami mampu mempergunakan sarana sosial untuk tempat mendo’akan saudara kami yang terkena musibah, kami juga mampu berbagi do’a-do’a agar saudara kami yang belom tau do’a tertentu mampu belajar dari yang kami ketahui.

 

. Tasamuh

Tentunya dapat banyak hal yang kami jumpai di dalam sosmed kita, baik itu yang menyinggung diri kita, orang yang kami kenal bahkan agama kita, oleh dikarenakan itu lewat sarana sosial kami mampu melatih kesabaran diri agar tidak gampang emosi, belajar menyikapi dan menghargai perbedaan pendapat/keyakinan dengan orang lain.

 

. Belajar Agama

Hal mutlak yang mampu kami ambil dari sosmed adalah kami mampu dengan gampang untuk belajar agama, tidak hanya dengan guru atau kyai yang ada di kampung kita, tapi kami mampu belajar dengan ulama yang mempunyai tingkat keilmuan lebih tinggi di dalam bidangnya. Kita juga mampu menanyakan langsung/tabayun kepada ahliny andaikata menjumpai kecurigaan dari setiap pengetahuan yang kami peroleh.

 

. Da’wah

Da’wah menyerukan yang hak dan yang batil tidak hanya lewat pengajian ditempat lazim ketika ada yang meminta saja, kami juga mampu pergunakan sosmed yang kami mempunyai untuk memperluas da’wah. Menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar agar banyak orang yang makin lama faham dengan keagungan agama islam.

Tentunya masih banyak fungsi yang mampu kami peroleh dari sosial sarana yang kami punya, semoga kami tetap mempergunakan smartphone kami untuk kebaikan yang mendatangkan fungsi bagi banyak orang. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Sebaik baik manusia adalah yang paling berguna bagi orang lain”(HR Ahmad).