Persepsi Kepada Orang (Mubjek) Memperkuat Akurasi Penerjemah

jasa penerjemah

Besarnya pengetahuan atau pemahaman yang berorientasi pada orang (people-oriented) yang diperlukan penerjemah demi keberhasilan terjemahan ini tidak kalah mengejutkan:

1. Apa yang diharapkan biro untuk menyelesaikan ini? Apa yang mereka pertaruhkan untuk penerjemahan ini? Apa nilai lebihnya penerjemahan itu selain uang? Apakah yang mereka coba rebut kali ini adalah klien besar? Apakah ada semacam hubungan pribadi lebih dari sekedar bisnis? Hal-hal demikian memang hampir tidak pernah dinyatakan terang-terangan. penerjemah harus mencari makna yang tersirat dengan mendengarkan suara orang di kantor jasa penerjemah yang menghubungi Anda untuk pekerjaan itu.

2. Seberapa besar investasi yang ditanamkan pada teks oleh penerjemah tersumpah atau non tersumpah terhadap klien tersebut? Siapa yang menulis teksnya dan apa alasannya? Penerjemah lepas yang bekerja lewat biro biasanya tidak banyak tahu tentang kliennya, tetapi banyak sekali hal yang dapat diketahui secara tersirat. Apakah teks itu terlihat seakan-akan ditulis oleh seorang penulis teknis atau penyunting (editor), seorang manajer sekretaris, pelaku marketing atau humas? Apakah si pengarang menulisnya untuk media cetak, brosur newsletter, atau surat-menyurat bisnis (surat atau faks, diketik atau tulis tangan)? Apakah si penulis tampak nya memiliki pemahaman yang bagus tentang pembacanya? Apakah pembaca itu seorang pemasok, peda gang, atau klien? Apakah pembaca adalah orang yang dikenal penulis, atau sekelompok kecil orang, atau khalayak luas tanpa batas? Apakah penulis merasa nyaman ketika menulis? Adakah orang lain yang se cara langsung mempengaruhi penulisan teks-misal nya, dalam bentuk catatan-catatan kecil yang ditulis oleh orang yang berbeda-beda?

3. Siapakah yang dapat penerjemah telepon atau kirim pesan WA atau e-mail untuk menanyakan kata-kata asing? Seperti apa tanggapan mereka ketika dimintai perto longan? Apakah penerjemah pernah berhutang budi kepada mereka? Jika ya, bagaimana seharusnya Anda meng utarakan permintaan itu? Haruskah Anda menjanjikan sesuatu kepada teman Anda sebagai imbalan (uang, traktir makan malam, membantu sesuatu) ataukah meminta bantuan lagi? Jika teman Anda itu amat ringan tangan dan memberikan kata atau frasa (atau diagram, gambar, atau materi lain) yang nyaris memecahkan masalah Anda, tetapi tidak semuanya, berapa banyak permintaan lagi yang bisa dia toleransi? Ini bukanlah sesuatu yang bisa diprediksi sebelumnya dan harus dihadapi langsung dengan kepekaan penuh terhadap sinyal-sinyal verbal dan nonverbal dari teman Anda.

4. Siapakah pembaca bahasa sasaran? Siapa saja mereka? Adakah keterangan tentang mereka atau apakah me reka hanya suatu kelompok tanpa identitas yang ke betulan membaca terjemahan itu? Apa yang Anda ketahui tentang masyarakat yang menuturkan bahasa sasaran itu sejak lahir, yang tumbuh dalam kebudayaan bahasa sasaran, dan secara signifikan berbeda dengan padanannya dalam kebudayaan bahasa sum ber? Aspek iklim, geografis, status geopolitik, politik budaya, dan latar belakang religius apa yang kemungkinan besar bisa membuat pembaca bahasa sasaran menanggapi sebuah teks dengan cara yang lain dengan pembaca bahasa sumber? Peribahasa, perumpamaan, dongeng, terjemahan Injil, dan karya sastra klasik apa saja yang telah membentuk perbedaan pada pembaca bahasa sasaran dengan pembaca bahasa sumber?

Pertimbangan terhadap subjek atau seseorang akan membuat kerja penerjemah semakin berhati-hati atau bahkan sebaliknya. Jika persepsinya sangat positif tentang siapa yang menggunakan jasanya, penerjemah akan semakin memperbaiki realibilitas dokumen terjemahan. Namun jika ia mempersepsikan negataif maka penerjemah akan mengerjakan dokumen tersebut tidak dengan kekuatan penuh. Bahkan kondisi ini berlaku secara umum baik di kantor jasa penerjemah tersumpah maupun penerjemah individu.